Selasa, 12 Agustus 2014

Sistem Informasi dan Pengolahan Data




A. Pengertian Sistem Informasi Dan Pengolahan Data
1.Pengertian Sistem Informasi
Para ahli mendefenisikan sistem masing-masing berbeda antara satu dengan yang lain, karena pendekatan yang berbeda. Ada yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada komponen atau elemennya. Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi untuk persiapan tahap perancangan sistem secara terinci.
1. Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terbagi kepada kelompok yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekan pada elemennya. Menurut Jogiyanto (2005), sistem adalah :
“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” 2. Pelaku Sistem
Analisis sistem bekerja dalam pengembangan sistem dengan karakteristik personil yang bervariasi, ini seringkali berubah secara dramatis baik jumlah ataupun tingkah laku dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Pelaku sistem terdiri dari tujuh kelompok yaitu :
a. Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting karena sistem diciptakan untuk pemakai dan melalui komunikasi dengan pemakailah sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk akhir.
b. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru ditempatkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
c. Pemeriksa
Ukuran kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi tempat sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya diperiksa.
d. Penganalisa Sistem
Penganalisa Sistem berfungsi sebagai penelusur arah sistem, sebagai inovator dalam pengembangan pemakai, mediator dan sebagai pimpinan proyek.
e. Programmer
Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem, maka programmer dapat mulai bekerja. Karena itu programmer mulai bekerja setelah penganalisa sistem selesai dengan pekerjaanya.
f. Personil Pengoperasian
Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-up.
3. Siklus Hidup Perancangan Sistem
untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat pemodelan, yaitu metode. Berikut aktivitas pendesain secara terstruktur melengkapi 1.
a. Survey
Berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu pada poin di atas
b. Analisa Sistem
Menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan
c. Desain
Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai
2. Implementasi
Mempresentasikan hasil desain ke dalam pemrograman.
3. Uji Coba Desain
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur
4. Testing Akhir
Menguji coba sistem secara keseluruhan
5. Deskripsi Prosedur
Pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
6. Instalasi
Aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup: serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.

2 Pengertian Sistem Informasi Informasi merupakan adalah hasil pengolahan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusan yang akan datang dan juga merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi pemakainya guna mencapai suatu tujuan.
Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kualitas informasi (quality of information) yang terdiri atas beberapa hal yaitu :
a. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.
b. Kesempurnaan informasi
Untuk mendukung faktor pertama diatas, maka kesempurnaan informasi menjadi faktor penting, dimana disajikan lengkap tanpa ada perubahan.
c. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan
d. Relevansi
Informasi memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan informasi tersebut.
e. Mudah dan Murah
Biaya dan cara untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Bila cara dan biaya memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya. Biaya mahal yang dimaksud disini jika bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Suatu informasi mempunyai nilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Telah kita ketahui bahwa sistem informasi merupakan hal yang penting bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem informasi merupakan
” Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dengan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Kegunaan sistem informasi tergantung kepada :
Tujuan sistem informasi penerima
Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Waktu
Ruang dan tempat
Bentuk
Sistematika (menggunakan hubungan kata-kata dengan arti yang jelas)


B. Pengertian Pengolahan Data1. Pengertian DataMenurut Kristanto (2004:4) data adalah:
“Sesuatu yang nyata, fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian”. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan nyata dari suatu obyek seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar terjadi.
Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna, sehingga dibutuhkan suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan suatu informasi.
2. Pengertian Pengolahan DataMenurut Kristanto (2004:7) pengolahan data adalah:
“Waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulakan bahwa pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi. Semakin banyaknya data dan kompleknya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil maka metode pengolahan data yang tepat sangat di butuhkan.
Salah satu metode untuk pengolahan data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Sumatera Barat khususnya pada bagian tata usaha. Pengolahan datanya masih kurang optimal dalam hal menyajikan informasi pemberian surat masuk dan surat keluar dan dalam penyajian laporannya kadang-kadang terlambat serta kesulitan dalam pengolahan data lainnya.
3. Tahapan-Tahapan Pengolahan DataAdapun tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam pengolahan data menurut Kristanto (2004:10) adalah:
a. Input Data
Input data meliputi : mencatat atau mengentrikan transaksi ke sebuah pengolahan data medium, melakukan pengkodean transaksi data ke dalam bentuk lain dan menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan.
b. Transformasi data yang terdiri dari:
1. Calculating Merupakan operasi aritmatika terhadap data field yang dimasukkan.
2. Classifying data
Classifying data dikelompokkan ke dalam group-group tertentu seperti mengkategorikan data ke dalam suatu group berdasarkan karakteristik, kriteria dan keinginan.
3. Summarizing
Merupakan menjumlahkan atau mengakumulasikan data
c. OutputMerupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kealat output seperti monitor dan printer sebagai informasi. Output data terdiri dari:
Display Result


Display Result digunakan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
Reproducing


Reproducing merupakan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.
Telecummunicaitng


Telecommunicating merupakan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.
C. Pengantar Sistem Basis Data1. Pengertian Basis DataBasis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan di dalam suatu organisasi. Basis data merupakan susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu, yaitu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal sesuai yang dibutuhkan pemakai.
Menurut Kristanto (2004:10) pengertian Basis Data (Database) adalah:
“Kumpulan fiel-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan instansi, dalam batasan tertentu”.Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Basis Data (Database)merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan atau disimpan komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
2. Database management System (DBMS)Database Management System adalah kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program pengelolaannya.
Menurut Kadir (2003:17) pengertian DBMS adalah:” Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah ,menghapu emanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien”.1) Keuntungan Database management Sistema. Kepraktisan
Database Management System menggunakan media penyimpanan
sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.
b. Kecepatan
Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari
pada manusia.
c. Kekinian
Informasi yang tersedia pada Database Management System akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.
2) Komponen Utama Database management SistemKomponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
a. Perangkat Keras (hardware)Perangkat keras berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya, seperti processor, memory dan harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan penyimpanan basis data.
b. Data
Data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu/saling berkaitan dan berbagi/bisa dipakai oleh sejumlah pengguna.
c. Perangkat Lunak (software)Perangkat lunak, dalam hal ini DBMS, berkedudukan antara basis data (data yang disimpan dalam harddisk) dan pengguna. Perangkat lunak inilah yang berperan melayani permintaan pengguna.
d. Pengguna (brainware)Pemrograman aplikasi adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basis data. Program aplikasi yang tertentu saja yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna aplikasi adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrograman aplikasi.
3. Model Basis DataModel basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Menurut Abdul Kadir (2003:22), model dasar yang paling umum ada 3 macam yaitu :
a. Model Hirarkis
Model hirarkis biasanya disebut model pohon karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua dengan anak. Setiap simpulan menyatakan sekumpulan medan. Contoh produk DBMS yang menggunakan Model Hirarkis adalah IMS (Information Management Sytem), yang dikembangkan oleh 2 perusahaan yaitu IBM dan Rockell International Corporation.
b. Model Jaringan
Model jaringan distandarisasikan pada tahun 1971 oleh Data Base Task Group/DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Confrence on Data Systems Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis dengan perbedaan suatu simpul anak biasa memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya yang demikian, model ini biasa menyatakan hubungan 1:1 (satu orang tua punya satu anak) dan 1:M (satu orang tua punya banyak anak) maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orang tua).
c. Model Relasional
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta yang paling popular saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua, dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain. Contoh produk DBMS yang menggunakan model relasional adalah CAIDBMS/DB, dari Computer Associates International Inc. 4. Perancangan Basis DataProses perancangan data, terlepas dari masalah yang ditangani, dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :
a. Perancangan Basis Data Secara Konseptual
Perancangan Basis Data Secara Konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan Basis Data Secara Logis
Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis atau jaringan).
c. Perancangan Basis Data Secara Fisis
Perancangan basis data secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal.
Perancangan basis data merupakan langkah unruk menentukan basis data yang diterapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data ini berlandaskan kamus aliran data yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya.
D. Pengertian Dan Pembagian SuratTujuan pengurus surat adalah agar surat dapat dengan cepat dan cepat sampai kepada pengolahan.
1. Penggunaan kartu kendali sebagai pengganti kartu agendapengurus surat dapat diselenggarakan dengan menggunakan:
a. buku agenda
pencatat surat dengan buku agenda di lakukan oleh kantor yang belum menerapkan kartu kendali. Pencatat surat masuk dan surat keluar dapat di pisahkan dengan menggunakan buku agenda surat masuk dan buku agenda surat keluar dan biasanya dibeda kan pula tahunnya.
b. kartu kendali
pengurus surat dengan menggunakan kartu kendali di sebut sistem kearsipan pola baru. Kartu kendali adalah helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisi kolom-kolom untuk mencatat surat masuk dan surat keluar serta untuk mengendali surat tersebut. Kartu kendali berfungsi sebagai pengganti buku agenda, yang mana penggunanya dapat di tulis rangkap 2,rangkap 3 atau rangkap 4, sesuia dengan kebutuhan masng-masing kantor.
2. Pengertian Istilah Yang Digunakan

Dalam rangka pengurus dan mengendalikan surat dengan menggunakan kartu kendali, maka di pahami beberapa istilah yang di gunakan yaitu:
a. Unit Kearsipan
Satuan kerja yang mempunyai tugas pokok mengelola arsip. Unit kearsipan dapat terdiri dari : penerima surat, pencatat surat, penggarah surat dan piƱata/penyimpan surat.
b. Unit Pengolah
Satuan kerja yang melaksanakan salah satu fungsi organisasi.
c. Tata Usaha Unit Pengolah
Unsur unit pengolah yang selain melaksanakna tugas ketatausahaan, juga mengolah kearsipan di unitnya sendiri.
d. Pengolah Surat
Petugas atau pegawai yang berada pada unit pengolah dan bertugas mengolah/melaksanakan instruksi atau diposisi di atas surat
e. Lembar Diposisi Ialah
lembar untuk menuliskan diposisi atau instruksi atau putusan dan pendapat sebagai pengganti penulisan diposisi diatas surat.
f. Lembaran Pengantar Ialah
lembaran untuk menuliskan surat rutin dan surat rahasia baik masuk maupun keluar sebagai pengganti buku ekspedisi intern dan ekstern.
3. Pengertian Arsipkata istilah arsip meliputi 3 pengertian yaitu:
kumpulan naskah atau dokumen yang di simpan.
Gedung atau ruang penyempanan naskah atau dokumen.
Organisasi atau lembaga yang mengolah dan menyimpan kumpulan naskah atau kumpulan dokumen.


Berdasarkan fungsinya, maka arsip dapat di bedakan menjadi :
1. Arsip Dinamis
Adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau di pergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
2. Arsip Statis
Adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.
Sedangkan arsip dinamis dapat di rincikan lagi menjadi :
Arsip aktif, yaitu yang masih diperguna terus menerus, bagi kelangsungan pekerjaan di lingkungan unit pengolahan dari satu organisasi/kantor.
Arsip Inaktip, yaitu arsip yang tidak lagi di pergunakan secara terus menerus atau frekuensi penggunaannya sudah jarang atau hanya dipergunakan sebagai frekuensi saja.



3. Tujuan Arsip Dan Tugas Unit KearsipanTujuan kearsipan secara umum dalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggung jawaban nasioanal tentang rencana pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggaung jawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.
E. Sekilas Tentang Pemograman Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemograman yang berbeda dengan bahasa program Basic kovensional yang telah kita kenal umumnya. Pada pemograman Visual Basic untuk merancang suatu aplikasi project, terlebih dahulu kita harus memperkirakan format output yang kita perlukan.
Untuk selanjutnya diikuti dengan penulisan kode-kode program sesuai dengan rancangan output yang kita miliki. Konsep tersebut, dikenal dengan konsep top-down, artinya alur merancang suatu aplikasi program dilakukan dengan membuat outputnya terlebih dahulu kemudian baru menuliskan kode program. Segala kegiatan merancang bentuk output serta penulisan kode program dan proses program dapat diikuti dengan mudah dan jelas sehingga dikenal dengan istilah pemrograman Visual atau Object Oriented Programming (OOP).
Merancang format output di Visual Basic berbeda dengan bahasa basic biasa yang konvensional, karena Visual Basic kita membentuk output dengan sekumpulan object, object-object tersebut telah disediakan sabagai fasilitas tool di Visual Basic. Kumpulan object tersebut dinamakan toolbox. Setiap object yang ada pada toolbox mempunyai karakter dan perilaku khusus, karakter perilaku khusus yang ada kemudian diistilahkan dengan control. Control ini bisa diatur dengan menggunakan bantuan Window Properti. Selanjutnya object dengan control tersebut disusun, didesain pada media yang dinamakan form.
1. Integrated Development Enviroument (IDE)Integrated development enviroument (IDE) adalah bidang kerja tempat kita bekerja untuk menghasilkan program aplikasi. Pada IDE ini kita dapat menggunakan banyak tool yang dapat kita ambil dengan mudah. Tampilan IDE Visual Basic 6.0 tampak pada gambar 5. layar ini adalah lingkungan pengembangan aplikasi Visual Basic yang nantinya akan digunakan untuk membuat program-program aplikasi dengan Visual Basic. Layar Visual Basic hampir sama dengan layar program-program aplikasi windows pada umumnya, terutama jika pernah menggunakan bahasa pemograman visual lainnya, seperti Microsoft Visual FoxPro, Microsoft Access dan lain sebagainya.
a. Menu BarMenu ini adalah menu utama yang menampilkan perintah-perintah yang terdapat pada Visual Basic. Pada menu bar ini terdapat file menu yang khas untuk software underwindows seperti File, Edit, Program, dan seterusnya. Setiap title mempunyai item menu masing-masing yang dikelompokkan berdasarkan title menu yang ada. Diatas menu bar terdapat bagian yang disebut title bar.
b.ToolbarToolbar yaitu sekumpulan tombol yang berfungsi sebagai tombol cepat (Shortcut) untuk menjalankan perintah dan mengendalikan lingkungan pemrograman Visual Basic. Tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.
c. ToolboxToolbox merupakan kumpulan object yang digunakan untuk merancang sebuah output program. Karena masing-masing object mempunyai sifat yang khas, dan dengan sifat yang khas tersebut kita tinggal memberikan kontrolnya, sehingga menjadi aplikasi program yang kita inginkan, maka object ini disebut juga dengan Control. Kita bisa menambahkan control yang lain ke dalam toolbox jika diperlukan. Penambahan control ini dimungkinkan jika ada beberapa fungsi atau object yang diperlukan ternyata tidak ada dalam toolbox tersebut.
d. FormForm adalah bahan pembuatan window. Kita meletakkan kontrol pada form. Kontrol ini misalnya tombol, check box, radio button, memo, label, panel, dan sebagainya. Pada form ini kita bisa membuat aplikasi-aplikasi yang kita inginkan
e. Window PropertiesWindow Properties digunakan untuk mengatur properties sebuah object. Object yang ada ditampilkan pada daftar object, sedangkan window properties terbagi atas dua kolom yaitu kolom list properties dan kolom value properties.
f. Window Form Layout
Window ini digunakan untuk mengatur tata letak project form di layar monitor ketika project dijalankan.
g. Window code
Window Code adalah window tempat kita menuliskan program. Pada window ini terdapat fasilitas editing yang cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda pada sebuah obyek yang berupa kontrol atau form, maka window code ini akan langsung aktif dan akan membawa cursor kita ketempat penulisan program yang terkait dengan obyek tersebut. Tempat penulisan berada diantara kata Private Sub dan End Sub.
3. Kelebihan Visual Basic 6.0Visual Basic memiliki kemampuan untuk berintegrasi dengan seluruh aplikasi window, seperti Microsoft Word, Excel, Acces dan lain sebagainya. Kemampuan yang hampir tidak terbatas, Visual Basic dapat dipergunakan untuk semua jenis pemrograman. Dengan Visual Basic dapat dibuat aplikasi program yang mirip dengan aplikasi windows seperti Microsoft Word, Excel, Game, Multimedia, program perhitungan dan sebagainya.
4. Kekurangan Visual Basic 6.0Kekurangan dari Visual Basic yaitu masih banyak dibantu oleh software lainnya, seperti pembuatan report (laporan) hasil pengolahan data untuk dijadikan suatu informasi. Dalam menyiapkan laporannya dapat dibantu dengan Crystal Report, misalnya dalam merelasikan table. Banyaknya pemakai software tambahan dalam melaksanakan pemrograman, dengan arti kata tidak cukup hanya menggunakan standar yang disediakan.

MAKALAH SISTEM OPERASI MUTUAL EXCLUSION AND SYNCHRONIZATION

  DAFTAR ISI   KATA PENGANTAR .. i DAFTAR ISI . ii BAB I PENDAHULUAN .. 1 1.     Latar Belakang Masalah . 1 2.     Rumusan Masal...